Minggu, 17 Mei 2015

Debat Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah pernah bercerita : Adaseorang ilmuwan besar, Atheis dari kalanganbangsa Rom, tapi ia orang kafir. Ulama-ulamaIslam membiarkan saja, kecuali seorang, yaituHammad guru Abu Hanifah, oleh karena itu diasegan bila bertemu dengannya.Pada suatu hari, manusia berkumpul di masjid,orang kafir itu naik mimbar dan maumengadakan tukar fikiran dengan siapa saja,dia hendak menyerang ulama-ulama Islam. Diantara shaf-shaf masjid bangunlah seoranglaki-laki muda, dialah Abu Hanifah dan ketikasudah berada dekat depan mimbar, dia berkata:“Inilah saya, hendak tukar fikiran dengan tuan”.Mata Abu Hanifah berusaha untuk menguasaisuasana, namun dia tetap merendahkan dirikerana usia mudanya. Namun dia pun angkatberkata: “Katakan pendapat tuan!”. Ilmuwankafir itu heran akan keberanian Abu Hanifah,lalu bertanya:Atheis : Pada tahun berapakah Rabbmudilahirkan?Abu Hanifah : Allah berfirman: “Dia (Allah)tidak dilahirkan dan tidak pula melahirkan”Atheis : Masuk akalkah bila dikatakan bahawaAllah ada pertama yang tiada apa-apasebelum-Nya?, Pada tahun berapa Dia ada?Abu Hanifah : Dia berada sebelum adanyasesuatu.Atheis : Kami mohon diberikan contoh yanglebih jelas dari kenyataan!Abu Hanifah : Tahukah tuan tentangperhitungan?Atheis : Ya.Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angkasatu?Atheis : Tidak ada angka (nol).Abu Hanifah : Kalau sebelum angka satu tidakada angka lain yang mendahuluinya, kenapatuan hairan kalau sebelum Allah Yang Mahasatu yang hakiki tidak ada yangmendahuluiNya?Atheis : Dimanakah Rabbmu berada sekarang?,sesuatu yang ada pasti ada tempatnya.Abu Hanifah : Tahukah tuan bagaimana bentuksusu?, apakah di dalam susu itu keju?Atheis : Ya, sudah tentu.Abu Hanifah : Tolong perlihatkan kepadaku dimana, di bahagian mana tempatnya keju itusekarang?Atheis : Tak ada tempat yang khusus. Keju itumenyeluruh meliputi dan bercampur dengansusu diseluruh bahagian.Abu Hanifah : Kalau keju makhluk itu tidak adatempat khusus dalam susu tersebut, apakahlayak tuan meminta kepadaku untukmenetapkan tempat Allah Ta’ala?, Dia tidakbertempat dan tidak ditempatkan!Atheis : Tunjukkan kepada kami zat Rabbmu,apakah ia benda padat seperti besi, atau bendacair seperti air, atau menguap seperti gas?Abu Hanifah : Pernahkan tuan mendampingiorang sakit yang akan meninggal?Atheis : Ya, pernah.Abu Hanifah : Sebermula ia berbicara dengantuan dan menggerak-gerakan anggotatubuhnya. Lalu tiba-tiba diam tak bergerak, apayang menimbulkan perubahan itu?Atheis : Kerana rohnya telah meninggalkantubuhnya.Abu Hanifah : Apakah waktu keluarnya roh itutuan masih ada disana?Atheis : Ya, masih ada.Abu Hanifah : Ceritakanlah kepadaku, apakahrohnya itu benda padat seperti besi, atau cairseperti air atau menguap seprti gas?Atheis : Entahlah, kami tidak tahu.Abu Hanifah : Kalau tuan tidak bolehmengetahui bagaimana zat maupun bentuk rohyang hanya sebuah makhluk, bagaimana tuanmemaksaku untuk mengutarakan zat AllahTa’ala?!!Atheis : Ke arah manakah Allah sekarangmenghadapkan wajahnya? Sebab segalasesuatu pasti mempunyai arah?Abu Hanifah : Jika tuan menyalakan lampu didalam gelap malam, ke arah manakah sinarlampu itu menghadap?Atheis : Sinarnya menghadap ke seluruh arahdan penjuru.Abu Hanifah : Kalau demikian halnya denganlampu yang cuma buatan itu, bagaimanadengan Allah Ta’ala Pencipta langit dan bumi,sebab Dia nur cahaya langit dan bumi.Atheis : Kalau ada orang masuk ke syurga ituada awalnya, kenapa tidak ada akhirnya?Kenapa di syurga kekal selamanya?Abu Hanifah : Perhitungan angka pun adaawalnya tetapi tidak ada akhirnya.Atheis : Bagaimana kita boleh makan danminum di syurga tanpa buang air kecil danbesar?Abu Hanifah : Tuan sudah mempraktekkanyaketika tuan ada di perut ibu tuan. Hidup danmakan minum selama sembilan bulan, akantetapi tidak pernah buang air kecil dan besardisana. Baru kita melakukan dua hajat tersebutsetelah keluar beberapa saat ke dunia.Atheis : Bagaimana kebaikan syurga akanbertambah dan tidak akan habis-habisnya jikadinafkahkan?Abu Hanifah : Allah juga menciptakan sesuatudi dunia, yang bila dinafkahkan malahbertambah banyak, seperti ilmu. Semakindiberikan (disebarkan) ilmu kita semakinberkembang (bertambah) dan tidak berkurang.“Ya! kalau segala sesuatu sudah ditakdirkansebelum diciptakan, apa yang sedang Allahkerjakan sekarang?” tanyak Atheis. “Tuanmenjawab pertanyaan-pertanyaan saya dariatas mimbar, sedangkan saya menjawabnyadari atas lantai. Maka untuk menjawabpertanyaan tuan, saya mohon tuan turun dariatas mimbar dan saya akan menjawabnya ditempat tuan”, pinta Abu Hanifah. Ilmuwan kafiritu turun dari mimbarnya, dan Abu Hanifah naikdi atas. “Baiklah, sekarang saya akanmenjawab pertanyaan tuan. Tuan bertanya apapekerjaan Allah sekarang?”. Ilmuwan kafirmengangguk. “Ada pekerjaan-Nya yangdijelaskan dan ada pula yang tidak dijelaskan.Pekerjaan-Nya sekarang ialah bahawa apabiladi atas mimbar sedang berdiri seorang kafiryang tidak hak seperti tuan, Dia akanmenurunkannya seperti sekarang, sedangkanapabila ada seorang mukmin di lantai yang berhak, dengan segera itu pula Dia akanmengangkatnya ke atas mimbar, demikianpekerjaan Allah setiap waktu”. Para hadirinpuas dengan jawapan yang diberikan oleh AbuHanifah dan begitu pula dengan orang kafir itu.sedikit renungan, semoga bermanfaat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar